Subhanallah, itulah kata-kata yang terucap ketika saya membaca buku pak Arvan Pradiansyah. Gaya bertutur dan berceritnya mengalir penuh dengan makna .Buku ini mengugah kesadaran tentang keberadaan kita sebagai makhluk Tuhan .Kita memang tidak pernah sendirian dan Tuhan selalu bersam kita , bahkan di dalam diri kita Tuhan menitipkan sifat-sifatNYA yang Mulia. Kita harus sadar kebahagiaan itu ada di dalam diri kita sendiri, jiwa dan hati kita akan tercerahkan ketika kita mau mendengarkan suara hati yang terdalam.Lebih dari itu sukses itu sangat dekat jika kita mau mengundang Allah untuk ikut serta dalam proses pencapaiannya .
Puput paling suka Bab16 halaman 130 “ Buat Apa berharap surga ? “ . Kata-kata pak Arvan yang bilang bagi orang lain pertanyaan yang paling penting adalah “ Apa yang kita lakukan “. Akan tetapi bagi diri kita sendiri pertanyaan yang paling penting adalah “ Mengapa kita melakukannya “ .Coba anda renungkan sejenak sebentar paragraf tersebut pertanyaan pertama berkaitan dengan motivasi sebuah tindakan yang sama bisa saja di latar belakangi oleh motivasi dan niat yang berbeda.namun bagi orang lain terlepas dari apapun motivasinya yang terpenting adalah apakah tindakan tersebut bermanfaat bagi orang banyak. Dalam hal ini tidak ada bedanya Anda menolong Orang karena semata-mata ingin menolong maupun karena ingin di kenal dan di puji. Hal yang paling penting adalah Apa yang anda lakukan itu bermanfaat.
Surga adalah sebuah konsep spritualitas. Walaupun sering di gambarkan sebagai tempat yang indah, surga sebenarnya bukan sebuah konsep materi oleh karena itu surga hanya dapat membukakan pintunya kepada manusia yang masih menyisakan pertukaran spiritualitas di dalam setiap tindakannya. Bila semua Tindakan kebaikan yang anda lakukan telah terima balasannya dalam bentuk materi,ketenaran,citra,pengaruh dan sebagiannya, saya kira tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk spiritualitas. Tidak ada lagi rahasia “ Ruang Rahasia “ yang hanya di ketahui oleh kita dan Tuhan. Semua ruangan telah menjadi ruang publik, padahal hanya penyisaan ruangan bagi spiritualitas tersebut menghasilkan kebahagiaan dan surga pada akhirnya.
Coba lakukan suatu kebaikan kepada seorang nenek tua di jalan. Berikan uang jumlah yang agak banyak , perhatikanlah air matanya menetes. Mungkin nenek itu akan terpana, berterima kasih dan mendo’akan anda. Nikmati sajalah pengalaman itu, sesuatu yang merupakan rahasia anda dengan Tuhan, namun seringkali ada bisikan di hati untuk menceritakan kekadiaan yang mengharukan ini kepad orang lain. Kalau anda merasa keinginan itu lebih kuat cobalah anda alakukan Hal menarik, begitu anda selesai menceritakan hal tersebut, seketika itu juga kebahagiaan yang anda rasakan sebelumnya akan hilang dan lenyap begitu saja. Ini bukan berarti anda tidak mendapatkan apa-apa. Ini hanya menunjukan bahwa balasan spiritualitas yang tadi anda rasakan berganti menjadi balasan materi. Kebahagiaan telah anda tukarkan dengan citra dan popularitas. ANDA TELAH MENUKAR SURGA DENGAN DUNIA .
Itu adalah sedikit kutipan dalam buku You Are Not Alone , lalu pada Bab pertama hal 11 pak arvan mengatakan betapa indahnya hidup kita bila kita mengetahui bahwa Tuhan senantiasa berada di dekat kita setiap hari, setiap saat. Kesadaran seperti inilah yang perlu senantiasa kita tumbuhkan di dalam diri kita. Namun hal ini bukanlah tanpa tantangan. Tantangan terbesar bagi kita adalah karena kahadiran Tuhan itu abstrak dan tidak kasatmata, padahal manusia sangat terpengaruhi oleh keberadaanya sebagai makhluk fisik. Hanya orang cerdas secara spiritual yang senantiasa mempertahankan kesadaran semacam ini. Sebuah kesadaran Bahwa Tuhan senantiasa melihat kita, memperhatikan kita, mencintai kita,memelihara kita,menjaga kita. YOU ARE NOT ALONE, YOU ARE NEVER ALONE ..
Subhanallah buku ini mengugah para pembaca untuk mendalami agama bukan sekedar pengetahuan tapi lebih sebagai pengalaman spiritualitas bersama sang pencipta .
Puput paling suka Bab16 halaman 130 “ Buat Apa berharap surga ? “ . Kata-kata pak Arvan yang bilang bagi orang lain pertanyaan yang paling penting adalah “ Apa yang kita lakukan “. Akan tetapi bagi diri kita sendiri pertanyaan yang paling penting adalah “ Mengapa kita melakukannya “ .Coba anda renungkan sejenak sebentar paragraf tersebut pertanyaan pertama berkaitan dengan motivasi sebuah tindakan yang sama bisa saja di latar belakangi oleh motivasi dan niat yang berbeda.namun bagi orang lain terlepas dari apapun motivasinya yang terpenting adalah apakah tindakan tersebut bermanfaat bagi orang banyak. Dalam hal ini tidak ada bedanya Anda menolong Orang karena semata-mata ingin menolong maupun karena ingin di kenal dan di puji. Hal yang paling penting adalah Apa yang anda lakukan itu bermanfaat.
Surga adalah sebuah konsep spritualitas. Walaupun sering di gambarkan sebagai tempat yang indah, surga sebenarnya bukan sebuah konsep materi oleh karena itu surga hanya dapat membukakan pintunya kepada manusia yang masih menyisakan pertukaran spiritualitas di dalam setiap tindakannya. Bila semua Tindakan kebaikan yang anda lakukan telah terima balasannya dalam bentuk materi,ketenaran,citra,pengaruh dan sebagiannya, saya kira tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk spiritualitas. Tidak ada lagi rahasia “ Ruang Rahasia “ yang hanya di ketahui oleh kita dan Tuhan. Semua ruangan telah menjadi ruang publik, padahal hanya penyisaan ruangan bagi spiritualitas tersebut menghasilkan kebahagiaan dan surga pada akhirnya.
Coba lakukan suatu kebaikan kepada seorang nenek tua di jalan. Berikan uang jumlah yang agak banyak , perhatikanlah air matanya menetes. Mungkin nenek itu akan terpana, berterima kasih dan mendo’akan anda. Nikmati sajalah pengalaman itu, sesuatu yang merupakan rahasia anda dengan Tuhan, namun seringkali ada bisikan di hati untuk menceritakan kekadiaan yang mengharukan ini kepad orang lain. Kalau anda merasa keinginan itu lebih kuat cobalah anda alakukan Hal menarik, begitu anda selesai menceritakan hal tersebut, seketika itu juga kebahagiaan yang anda rasakan sebelumnya akan hilang dan lenyap begitu saja. Ini bukan berarti anda tidak mendapatkan apa-apa. Ini hanya menunjukan bahwa balasan spiritualitas yang tadi anda rasakan berganti menjadi balasan materi. Kebahagiaan telah anda tukarkan dengan citra dan popularitas. ANDA TELAH MENUKAR SURGA DENGAN DUNIA .
Itu adalah sedikit kutipan dalam buku You Are Not Alone , lalu pada Bab pertama hal 11 pak arvan mengatakan betapa indahnya hidup kita bila kita mengetahui bahwa Tuhan senantiasa berada di dekat kita setiap hari, setiap saat. Kesadaran seperti inilah yang perlu senantiasa kita tumbuhkan di dalam diri kita. Namun hal ini bukanlah tanpa tantangan. Tantangan terbesar bagi kita adalah karena kahadiran Tuhan itu abstrak dan tidak kasatmata, padahal manusia sangat terpengaruhi oleh keberadaanya sebagai makhluk fisik. Hanya orang cerdas secara spiritual yang senantiasa mempertahankan kesadaran semacam ini. Sebuah kesadaran Bahwa Tuhan senantiasa melihat kita, memperhatikan kita, mencintai kita,memelihara kita,menjaga kita. YOU ARE NOT ALONE, YOU ARE NEVER ALONE ..
Subhanallah buku ini mengugah para pembaca untuk mendalami agama bukan sekedar pengetahuan tapi lebih sebagai pengalaman spiritualitas bersama sang pencipta .
0 komentar:
Posting Komentar